This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu

UAS Desain Grafis, Begalu, dan Mendoan Tempe


Sabtu, 01 Februari 2014

           Hari itu saya dan cinta ke Kampus, kami menunaikan tugas kami masing-masing, cinta sebagai pengajar mata kuliah Desain Grafis, dan saya sebagai Mahsiswi yang akan Ujian semester desain Grafis...hohohoho

Alhamdulillah, nilai saya lumayan bagus untuk mata kuliah ini, bukan karena ada cinta diantara mahasiswi dan dosennya lho yaaa... wwkwkwwk
dia selalau bilang seperti ini


Profesional ya nek.... kalau dikelas ya dikelas :p
mau share ahh hasil mata kuliah desain grafis saya yang membuat kita saling kenal, saling berbagi, saling berjuang dan saling mencintai :D


Hasil UAS saya


Setelah selesai ujian kami mencari tempat makan, saya tidak ingin jauh-jauh dan kebetulan saya ingat ada makanan yang ingin saya makan, yess this is Bugalu, makanan khas Makassar, di rumah makan ini khusus menyediakan masakan Makassar, menunya ada Bugalu, Coto Makassar, Ikan Bakar...dll

Kami pesan 2 porsi, Saya Bugalu Daging dan cinta pesan Bugalu Ayam, lumayan lama kami menunggu karena untuk memasaknya memang dibutuhkan waktu yang tidak sebentar...

Akhirnya pesenan kami datang, hmmmm cinta mencium aromanya dan luamayan interest, Bugalu harus ditambahkan lagi jeruk nipis karena rasanya akan lebih kuat dengan jeruk, asam asam gimana gitu...ahahahah
karena cinta sangat dilarang untuk memakan yang asam, dia tidak memakai jeruk nipis dh,,, cuciann... ahahah... akhirnya usaha banget dia dan menambahkan garam lumayan banyak, wkwkwkwwk, ga nendang juga si sebenarnya karena memang enaknya pakai jeruk :p

Bugalu, Gambar minjem di om google hehehe



Rasa bugalu tuh memang aneh bagi yang tidak terbiasa dengan makanan yang aneh yaa....karena bugalu ini terbuat dari sagu dan teksturnya kenyal-kenyal, ditambahkan beberapa sayuran, seperti bayam, kacang panjang, jagung dan satu yang menarik yakni jantung pisang, so far si kalo saya suka untuk sayuran-sayuran yang menjadi kesatuannya, tapi.... cinta bilang not recommended.. ya seterah dia lah, dia punya hak menila sendiri, tapi memang cinta punya selera yang tinggi untuk makanan dan karena dia juga merasa bisa masak :p
 

with love~
kakek&nenek



Sabtu

Burger Blenger dan Nasi Goreng Bintaro

Sabtu, 25 Januari 2014


          Rencana awal saya dan cinta service Varah, motor kesayangan  yang kini masuk tahun ke 4 saya bersamanya, Varah dipegang oleh temen si kakek, yang kebetulan buka bengkel di pelataran rumahnya... setelah beberapa jam menunggu, kami pamit keluar untuk mencari makanan, 
ketika kami berangkat tadi, di jalan kami saya lihat sebuah kios dengan tulisan Rujak Cingur Cak Anton, saya langsung minta untuk makan disana...
sayang sekali ketika sampai sana sekitar pukul 19.00 setelah sholat maghrib, ternyata sudah tutup, akhirnya kami memutuskan untuk makan nasi goreng dipinggiran jalan Bintaro, entah itu Bintaro berapa karena saya baru sekali itu keliling dan makan di Bintaro, wkwwkwkwk

Apa karena saya yang laper atau memang enak ya nasi gorengnya, saya bisa menghabiskan satu porsi utuh. ahahahah... biasanya kalo makan saya selalu membagi porsi saya dengan cinta. (usahadiet ) :D
tapi sepertinya memang enak nasi tersebut, beda dengan nasi goreng yang saya makan untuk kelas pedagang kaki lima, wahhh top abangnya, Recommended ! sayang nda tau alamat lengkapnya :D
ketika kami bayar cuma membayar dengan RP. 20.000 saja .

Next....
ohiya saat kami berangkat juga saya ditunjukkan cinta sebuah kios makanan yang rame dan ada terpampang tulisan Burger Blenger...


Cheese Burger, maaknyusss


wew langsung saya meminta untuk membeli itu, 
setelah makan nasi kami ke kios Burger blenger tersebut, bukan main disana rame bgt, saya baru melihat parkirannya saja sudah blenger. ahahahah *lebay karna kios ini juga berjejer dengan kios makanan lainyya, dan parkirannyapun jadi satu :D ok. cinta cari tempat parkiran, saya turun dan speechless melihat antrian lumayan panjang dua baris, ternyata itu semua pembeli Burger blenger, weeew sepertinya enak *berbicara dalam hati, 
tiba giliran kami untuk memesan, awalnya cinta bilang satu aja ya, karna memang kami juga abis makan nasi goreng, tapi pikir-pikir lagi, kurang puas ahh berdua . hihihi akhirnya dua porsi kami beli 
RP. 36.000 untuk dua porsi Cheese Burger :)
nyamnyam lumayan enak dan puas dengan harga ekonomis bisa mendapatkan burger yang big dan beef nya juga empuk, yang saya suka cheesenya, teksturnya bagus, bisa melumer dan nyam banget....
Alhamdulillah, kenyang bgt hari itu :D



With Love~
kakek&nenek

Kamis

Perbedaan IQ, SQ, EQ, dan ESQ



Pengertian IQ, EQ, SQ dan ESQ IQ, EQ, SQ dan ESQ adalah penggambaran dari potensi manusia sebagai makhluk paling cerdas dan kompleks di muka bumi. Pembagian ini mewakilkan dari banyak potensi kecerdasan manusia yang didefinisikan secara umum.

1. IQ (Intelligence Quotients)
Ialah istilah kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar, memahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya. Anggapan awal bahwa IQ adalah kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan tak dapat berubah adalah salah, karena penelitian modern membuktikan bahwa kemampuan IQ dapat meningkat dari proses belajar.
Kecerdasan ini pun tidaklah baku untuk satu hal saja, tetapi untuk banyak hal, contohnya ; seseorang dengan kemampuan mahir dalam bermusik, dan yang lainnya dalam hal olahraga. Jadi kecerdasan ini dari tiap - tiap orang tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama lainnya.


2. EQ (Emotional Quotients)
Kecerdasan emosional adalah kemampuan pengendalian diri sendiri,semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.

3. SQ (Spiritual Quotients)
Perlu dipahami bahwa SQ tidak mesti berhubungan dengan agama, Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang membangun dirinya secara utuh. SQ tidak bergantung pada budaya atau nilai. Tidak mengikuti nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri. kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam hati, menjadikan kita kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yang terkandung di dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik agar memperoleh ketenangan dan kedamaian hati. Kecerdasan spiritual membuat individu mampu memaknai setiap kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan umat manusia dan Tuhan yang sangat dicintainya.

4. ESQ (Emotional and Spiritual Quotient)
ESQ merupakan sebuah singkatan dari Emotional Spiritual Quotient yang merupakan gabungan EQ dan SQ, yaitu Penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual. Manfaat yang bisa di dapat adalah tercapai nya keseimabangan antara hubungan Horizontal (manusia dengan manusia) dan Vertikal (manusia dan Tuhan). ESQ juga dapat membuat kita lebih percaya diri dalam melakukan tindakan.

Pengertian Potensi Diri
Potensi fisik yang dimaksud dalam kesempatan kali ini adalah menyangkut dengan keadaan dan kesehatan tubuh ,wajah, dan ketahanan tubuh, sedangkan potensi psikis berhubungan dengan IQ(Intelegensi Quotient),EQ ( Emotional Quotient), AQ ( Addversity quotient) dan SQ ( Spiritual Quotient ).

Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik, sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik,prilaku dan psikologis yang dimiliki.
Kekhasan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep diri. Ini juga terkait erat dengan prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya kelak. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konstek potensi diri adalah jika terolah dengan baik akan memperkembangkan baik secara fisik maaupun mental. Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk diperkembangkan antara lain:
  1. Diri fisik : meliputi tubuh dan anggotanya beserta prosesnya.
  2. Proses diri : merupakan alur atau arus pikiran, emosi dan tingkah laku yang konstan.
  3. Diri sosial : adalah bentuk fikiran dan perilaku yang diadopsi saat merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh.
  4. Konsep diri : adalah gambaran mental atau keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya.

::: Potensi diri fisik

Potensi diri fisik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat dikembangkan dan dditingkatkan apabila dilatih dengan baik.Kemampuan yang terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang tertentu.Potensi diri fisik akan semakin berkembang bila secata intens dilatih dan dipelihara.

::: Potensi diri psikis

Potensi diri psikis adalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki seseorang dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan dikembangkan apabila dipelajari daan dilatih dengan baik. Bentuk potensi diri psikis yang dimiliki setiap orang adalah:
Intelegent Quotient ( IQ )
Kecerdasan intelektual adalah bentuk kemampuan individu untuk berfikir,mengolah dan berrusaha untuk menguasai untuk lingkungannya secara maksimal secara terarah.Menurut Laurel Schmidt dalam bukunya Jalan pintas menjadi 7 kali lebih cerdas ( Dalam Habsari 2004 : 3) membagi kecerdasan dalam tujuh macam, antara laian adalah sebagai berikut:
  1. Kecerdasan fisual / spesial ( kecerdasan gambar) : profesi yang cocok untuk tipe keceerdasan ini antra lain arsitak, seniman, designer mobil, insinyaur,designer graffis, komp[uterr, kartunis,perancang intrior dan ahli fotografi.
  2. Kecerdasan veerbal / linguistik ( kecerdasan Berbicara): Profesi yang cocok baagi mereka yang memiliki kecerdasan ini antara lain: pengarang atu menulis,guru.penyiar radio,peeemandu acara ,presenter, pengacara, penterjemah,pelawak.
  3. Kecerdasan musik: Profesi yang cocok bagi yang memiliki ini adalah peenggubah lagu, pemusik, penyaanyi, disc jokey, guru seni suara, kritikus musik, ahli terapi musik, audio mixier( pemandu suara dan bunyi).
  4. Kecerdasan logis / matematis ( Kecerdasan angka); Profesi yang cocol bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah ahli metematika ,ahli astronomi,ahli pikir, ahli forensik, ahli tata kota , penaksir kerugian asuransi,pialang saham, analis sistem komputer,ahli gempa.
  5. Kecerdasan interpersonal ( cerdas diri ).Profesi yang cocok bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah ulama,pendeta,guru,pedagang , resepsionis ,pekerja sosial,pekerja panti asuhan, perantara dagang,pengacara, manajer konvensi, ahli melobi, manajer sumber daya manusia.
  6. Kecerdasan intrapersonal ( ceeerdas bergaul ): profesi yang cocok bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah peeliti, ahli kearsipan, ahli agama, ahli budaya, ahli purbakala, ahli etika kedokteran.
Emosi Quottient ( EQ ) atau kecerdasan emosi
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan, dan menata perasaan sendiri dan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan oleh oaraang lain.Daniel Goleman didalam buku kecerdasan emosi memberi tujuh kerangka keja kecakapan ini, yaitu:
  1. Kecakapan pribadi yaitu kecakapan dalam mengelola diri sendiri.
  2. Kesadaran diri yaitu bentuk kecakapan utuk mengetahui kondisi diri sendiri dan rasa percaya diri yang tinggi.
  3. Pengaturan diri : yaitu bentuk kecakapan dalam mengendalikaan diri dan mengembangkan sifat dspst dipercaya , kewaspadaan , adaptabilitas, dan inovasi.
  4. Motivasi : yaitu bentuk kecakapan untuk meraih prestasi , berkomitmen, berinisiatif, dan optimis.
  5. Kecakapan sosial yaitu bentuk kecakapan dalam menentukan seseorang harus menangani suatu hubungan.
  6. Empati : yaitu bentuk kecakapan untuk memahami orang lain, berorientasi pelayanan dengan mengambangakan orang lain. Mengatasi keragmana orang lain dan kesadaran politis.
  7. Ketrampilan sosial: Yaitu betuk kecakapan dalam menggugah tenggapan yangdikrhendaki pada orang lain . kecakapan ni meliputi pengaruh , komunikasi, kepemimpinan, katalisatorperubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, kolaboradi dan kooperasi serta kemampuan tim.
Adversity quotient ( AQ) Atau kecerdasan dalam menghdapi kesulitan
Adalah bentuk kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan dala menghadapi kesulitan – kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Paul G Stoltz dalam Adversity Quotient membedakan tiga tingkatan AQ dalam masyarakat :
  1. Tinakat quitrers ( orang yang berhnti). Quiters adalah orang yang paling lemah AQ nya. Ketika ia menghadapi berbagai kesulitan hidup ,ia berhenti dan langsung menyerah.
  2. Tingkat Campers ( Orang yang berkemah ). Campers adalah orang yang memiliki AQ sedang.Ia puas dan cukup atas apa yang telah dicapai dan enggan untuk maju lagi.
  3. Tingkat Climbers ( orang yang mendaki ). Climbers adalah orang yang memilikiAQ tinggi dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi untuk dapat bertahan menghadpi kesulitan-kesulitan dan mapu mengatasi tantangan hidup.
Spiritual Quotient ( SQ ) atau kecerdasan spiritual
Adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu( Agus Nggermanto,Quantum Quotient,2001). Menurut DamitriMhayana dalam Habsari ,2004. Ciri-ciri seseorang yang memiliki SQ tinggi adalah sebagai berikut:
  1. Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
  2. Mampu melihat kesatuan dalam keaneka ragaman.
  3. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
  4. Mampu mengelola dan bertahan dalam kessulitan dan penderitaan.

PENGERTIAN IQ, EQ DAN SQ
1. Kecerdasan Intelektual (IQ)
Orang sering kali menyamakan arti inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu. sedangkan IQ atau singkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Intelligence Quotient atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan istilah dari pengelompokan kecerdasan manusia yang pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet, ahli psikologi dari Perancis pada awal abad ke-20. Kemudian Lewis Ternman dari Universitas Stanford berusaha membakukan test IQ yang dikembangkan oleh Binet dengan mengembangkan norma populasi, sehingga selanjutnya test IQ tersebut dikenal sebagai test Stanford-Binet. Pada masanya kecerdasan intelektual (IQ) merupakan kecerdasan tunggal dari setiap individu yang pada dasarnya hanya bertautan dengan aspek kognitif dari setiap masing-masing individu tersebut. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.
Inti kecerdasan intelektual ialah aktifitas otak.Otak adalah organ luar biasa dalam diri kita. Beratnya hanya sekitar 1,5 Kg atau kurang lebih 5 % dari total berat badan kita. Namun demikian, benda kecil ini mengkonsumsi lebih dari 30 persen seluruh cadangan kalori yang tersimpan di dalam tubuh.Otak memiliki 10 sampai 15 triliun sel saraf dan masing-masing sel saraf mempunyai ribuan sambungan.Otak satu-satunya organ yang terus berkembang sepanjang itu terus diaktifkan.Kapasitas memori otak yang sebanyak itu hanya digunakan sekitar 4-5 % dan untuk orang jenius memakainya 5-6 %.Sampai sekarang para ilmuan belum memahami penggunaan sisa memori sekitar 94 %.
Tingkat kecerdasan seorang anak yang ditentukan secara metodik oleh IQ (Intellegentia Quotient) memegang peranan penting untuk suksesnya anak dalam belajar.Menurut penyelidikan, IQ atau daya tangkap seseorang mulai dapat ditentukan sekitar umur 3 tahun.Daya tangkap sangat dipengaruhi oleh garis keturunan (genetic) yang dibawanya dari keluarga ayah dan ibu di samping faktor gizi makanan yang cukup.
IQ atau daya tangkap ini dianggap takkan berubah sampai seseorang dewasa, kecuali bila ada sebab kemunduran fungsi otak seperti penuaan dan kecelakaan.IQ yang tinggi memudahkan seorang murid belajar dan memahami berbagai ilmu.Daya tangkap yang kurang merupakan penyebab kesulitan belajar pada seorang murid, disamping faktor lain, seperti gangguan fisik (demam, lemah, sakit-sakitan) dan gangguan emosional. Awal untuk melihat IQ seorang anak adalah pada saat ia mulai berkata-kata. Ada hubungan langsung antara kemampuan bahasa si anak dengan IQ-nya. Apabila seorang anak dengan IQ tinggi masuk sekolah, penguasaan bahasanya akan cepat dan banyak.
Rumus kecerdasan umum, atau IQ yang ditetapkan oleh para ilmuwan adalah :
Usia Mental Anak x 100 = IQ
Usia Sesungguhnya
Contoh : Misalnya anak pada usia 3 tahun telah punya kecerdasan anak-anak yang rata-rata baru bisa berbicara seperti itu pada usia 4 tahun. Inilah yang disebut dengan Usia Mental. Berarti IQ si anak adalah 4/3 x 100 = 133.
Interpretasi atau penafsiran dari IQ adalah sebagai berikut :
TINGKAT KECERDASAN IQ
Genius Di atas 140
Sangat Super 120 – 140
Super 110 – 120
Normal 90 -110
Bodoh 80 – 90
Perbatasan 70 – 80
Moron / Dungu 50 – 70
Imbecile 25-50
Idiot 0 – 25
2. Kecerdasan Emosional (EQ)
EQ adalah istilah baru yang dipopulerkan oleh Daniel Golleman.Berdasarkan hasil penelitian para neurolog dan psikolog, Goleman (1995) berkesimpulan bahwa setiap manusia memiliki dua potensi pikiran, yaitu pikiran rasional dan pikiran emosional.Pikiran rasional digerakkan oleh kemampuan intelektual atau “Intelligence Quotient” (IQ), sedangkan pikiran emosional digerakkan oleh emosi.
Daniel Golemen, dalam bukunya Emotional Intelligence (1994) menyatakan bahwa “kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut Kecerdasan Emosional. Dari nama teknis itu ada yang berpendapat bahwa kalau IQ mengangkat fungsi pikiran, EQ mengangkat fungsi perasaan. Orang yang ber-EQ tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya; bisa mengusahakan kebahagian dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat.
Kecerdasan emosional dapat diartikan dengan kemampuan untuk “menjinakkan” emosi dan mengarahkannya ke pada hal-hal yang lebih positif.Seorang yang mampu mensinergikan potensi intelektual dan potensi emosionalnya berpeluang menjadi manusia-manusia utama dilihat dari berbagai segi.
Hubungan antara otak dan emosi mempunyai kaitan yang sangat erat secara fungsional.Antara satu dengan lainnya saling menentukan.Otak berfikir harus tumbuh dari wilayah otak emosional.Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa kecerdasan emosional hanya bisa aktif di dalam diri yang memiliki kecerdasan intelektual.
Beberapa pengertian EQ yang lain, yaitu :
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu untuk mengenal emosi diri sendiri, emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola dengan baik emosi pada diri sendiri dalam berhubungan dengan orang lain (Golleman, 1999). Emosi adalah perasaan yang dialami individu sebagai reaksi terhadap rangsang yang berasal dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Emosi tersebut beragam, namun dapat dikelompokkan kedalam kategori emosi seperti; marah, takut, sedih, gembira, kasih sayang dan takjub (Santrock, 1994).
Ø Kemampuan mengenal emosi diri adalah kemampuan menyadari perasaan sendiri pada saat perasaan itu muncul dari saat-kesaat sehingga mampu memahami dirinya, dan mengendalikan dirinya, dan mampu membuat keputusan yang bijaksana sehingga tidak ‘diperbudak’ oleh emosinya.
Ø Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan menyelaraskan perasaan (emosi) dengan lingkungannnya sehingga dapat memelihara harmoni kehidupan individunya dengan lingkungannya/orang lain.
Ø Kemampuan mengenal emosi orang lain yaitu kemampuan memahami emosi orang lain (empaty) serta mampu mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain yang dimaksud.
Ø Kemampuan memotivasi diri merupakan kemampuan mendorong dan mengarahkan segala daya upaya dirinya bagi pencapaian tujuan, keinginan dan cita-citanya. Peran memotivasi diri yang terdiri atas antusiasme dan keyakinan pada diri seseorang akan sangat produktif dan efektif dalam segala aktifitasnya
Ø Kemampuan mengembangkan hubungan adalah kemampuan mengelola emosi orang lain atau emosi diri yang timbul akibat rangsang dari luar dirinya. Kemampuan ini akan membantu individu dalam menjalin hubungan dengan orang lain secara memuaskan dan mampu berfikir secara rasional (IQ) serta mampu keluar dari tekanan (stress).
Manusia dengan EQ yang baik, mampu menyelesaikan dan bertanggung jawab penuh pada pekerjaan, mudah bersosialisasi, mampu membuat keputusan yang manusiawi, dan berpegang pada komitmen.Makanya, orang yang EQ-nya bagus mampu mengerjakan segala sesuatunya dengan lebih baik.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi koneksi dan pengaruh yang manusiawi.Dapat dikatakan bahwa EQ adalah kemampuan mendengar suara hati sebagai sumber informasi. Untuk pemilik EQ yang baik, baginya infomasi tidak hanya didapat lewat panca indra semata, tetapi ada sumber yang lain, dari dalam dirinya sendiri yakni suara hati. Malahan sumber infomasi yang disebut terakhir akan menyaring dan memilah informasi yang didapat dari panca indra.
Substansi dari kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan dan memahami untuk kemudian disikapi secara manusiawi.Orang yang EQ-nya baik, dapat memahami perasaan orang lain, dapat membaca yang tersurat dan yang tersirat, dapat menangkap bahasa verbal dan non verbal. Semua pemahaman tersebut akan menuntunnya agar bersikap sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungannya Dapat dimengerti kenapa orang yang EQ-nya baik, sekaligus kehidupan sosialnya juga baik. Tidak lain karena orang tersebut dapat merespon tuntutan lingkungannya dengan tepat .
Di samping itu, kecerdasan emosional mengajarkan tentang integritas kejujuran komitmen, visi, kreatifitas, ketahanan mental kebijaksanaan dan penguasaan diri. Oleh karena itu EQ mengajarkan bagaimana manusia bersikap terhadap dirinya (intra personal) seperti self awamess (percaya diri), self motivation (memotivasi diri), self regulation (mengatur diri), dan terhadap orang lain (interpersonal) seperti empathy, kemampuan memahami orang lain dan social skill yang memungkinkan setiap orang dapat mengelola konflik dengan orang lain secara baik .
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengendalikan emosinya saat menghadapi situasi yang menyenangkan maupun menyakitkan.Mantan Presiden Soeharto dan Akbar Tandjung adalah contoh orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, mampu mengendalikan emosinya dalam berkomunikasi.
Dalam bahasa agama , EQ adalah kepiawaian menjalin “hablun min al-naas”. Pusat dari EQ adalah “qalbu” .Hati mengaktifkan nilai-nilai yang paling dalam, mengubah sesuatu yang dipikirkan menjadi sesuatu yang dijalani.Hati dapat mengetahui hal-hal yang tidak dapat diketahui oleh otak. Hati adalah sumber keberanian dan semangat , integritas dan komitmen. Hati merupakan sumber energi dan perasaan terdalam yang memberi dorongan untuk belajar, menciptakan kerja sama, memimpin dan melayani.
3. Kecerdasan Spiritual (SQ)
Selain IQ, dan EQ, di beberapa tahun terakhir juga berkembang kecerdasan spiritual (SQ = Spritual Quotiens). Tepatnya di tahun 2000, dalam bukunya berjudul ”Spiritual Intelligence : the Ultimate Intellegence, Danah Zohar dan Ian Marshall mengklaim bahwa SQ adalah inti dari segala intelejensia. Kecerdasan ini digunakan untuk menyelesaikan masalah kaidah dan nilai-nilai spiritual. Dengan adanya kecerdasan ini, akan membawa seseorang untuk mencapai kebahagiaan hakikinya. Karena adanya kepercayaan di dalam dirinya, dan juga bisa melihat apa potensi dalam dirinya. Karena setiap manusia pasti mempunyai kelebihan dan juga ada kekurangannya.Intinya, bagaimana kita bisa melihat hal itu.Intelejensia spiritual membawa seseorang untuk dapat menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga, dan tentu saja dengan Sang Maha Pencipta.
Denah Zohar dan Ian Marshall juga mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
Spiritual Quotient (SQ) adalah kecerdasan yang berperan sebagai landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif.Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi dalam diri kita.Dari pernyataan tersebut, jelas SQ saja tidak dapat menyelesaikan permasalahan, karena diperlukan keseimbangan pula dari kecerdasan emosi dan intelektualnya.Jadi seharusnya IQ, EQ dan SQ pada diri setiap orang mampu secara proporsional bersinergi, menghasilkan kekuatan jiwa-raga yang penuh keseimbangan.Dari pernyataan tersebut, dapat dilihat sebuah model ESQ yang merupakan sebuah keseimbangan Body (Fisik), Mind (Psikis) and Soul (Spiritual).
Selain itu menurut Danah Zohar & Ian Marshall: SQ the ultimate intelligence: 2001, IQ bekerja untuk melihat ke luar (mata pikiran), dan EQ bekerja mengolah yang di dalam (telinga perasaan), maka SQ (spiritual quotient) menunjuk pada kondisi ‘pusat-diri’
Kecerdasan spiritual ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya ini. Kecerdasan ini bukan kecerdasan agama dalam versi yang dibatasi oleh kepentingan-pengertian manusia dan sudah menjadi terkapling-kapling sedemikian rupa.Kecerdasan spiritual lebih berurusan dengan pencerahan jiwa.Orang yang ber-SQ tinggi mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberi makna yang positif itu, ia mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif.
Mengenalkan SQ Pengetahuan dasar yang perlu dipahami adalah SQ tidak mesti berhubungan dengan agama.Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang membangun dirinya secara utuh.SQ tidak bergantung pada budaya atau nilai.Tidak mengikuti nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri.
Dalam kehidupan ini kita sering menjumpai ada orang yang berhasil, dan ada pula yang gagal. Ada yang lancar dan lurus-lurus saja dalam menjalankan roda kehidupan, ada pula yang terseok-seok. Keberhasilan dan kegagalan merupakan kejadian biasa dan selalu ada dalam masyarakat mana saja. Selama bertahun-tahun, orang beranggapan bahwa keberhasilan seseorang ditentukan oleh kecerdasan intelektual (intelligence Quotient),  sering disebut  IQ. Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah secara logis dan akademis. Para ahli meyakini IQ sebagai ukuran terbaik atas kecerdasan dan potensial seseorang dalam meraih sukses. Menurut teori ini, semakin tinggi IQ seseorang, semakin tinggi pula kecerdasannya. Sebaliknya, orang yang gagal dalam hidupnya dianggap memiliki IQ yang kurang baik (baca: rendah), sehingga tidak mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. Pada pertengahan 1990-an, para ahli menemukan bentuk kecerdasan lain yang menentukan keberhasilan seseorang, yaitu EQ(Emotional Quotient), yakni suatu kemampuan berempati, bela rasa, dan memahami diri dan perasaan orang lain, dan motivasi untuk maju. EQ merupakan persyaratan dasar untuk menggunakan IQ secara efektif. Dengan demikian, IQ bukan satu-satunya kecerdasan yang menentukan keberhasilan seseorang, sebagaimana selama ini diyakini banyak orang. Temuan itu tentu saja menghebohkan banyak orang. Karena itu, seminar dan diskusi akademik yang membahas temuan baru para ahli itu semarak dilaksanakan di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Bagaimana pandangan kita atas hal tersebut? Untuk menjawabnya, kita menggunakan perspektif historis.
Ada contoh menarik. Kita semua mengenal Jepang adalah salah satu negara maju di dunia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan hidup masyarakatnya yang sangat tinggi. Dengan stabilitas ekonomi yang demikian mapan, Jepang menjadi salah satu penentu perekonomian global. Produk teknologinya tersebar ke seluruh dunia. Yang lebih menarik lagi, kendati 80% wilayahnya pegunungan, pertanian Jepang juga sangat maju sehingga produk pertaniannya menjadi salah satu andalan ekspor.
Mengapa bisa demikian? Para ahli membuat analisis menarik. Ketika terlibat dalam Perang Dunia II (PD II) hingga puncaknya Nagasaki dan Hirosima dibom atom oleh tentara sekutu tahun 1945, Jepang hancur berantakan sampai titik nol. Hebatnya dalam waktu yang tidak lama Jepang bangkit dan menjadi salah satu kekuatan dunia. Pertanyaannya apakah bangsa Jepang memiliki IQ yang lebih tinggi daripada bangsa lain? Para ahli sepakat penyebabnya bukan itu. Sebab, ada banyak bangsa yang lebih dulu berperadaban maju, seperti India dan Mesir,  tetapi sampai saat ini tidak tergolong sebagai bangsa maju. Sebab, mereka tidak bekerja keras dan suka bernostalgia bahwa dulu mereka pernah maju dengan bukti peninggalan sejarah nenek moyangnya. Kalau begitu apa penyebabnya? Setelah dibom atom hingga hancur lebur, bangsa Jepang memendam luka sejarah yang sangat mendalam. Tetapi luka yang mendalam itu tidak diratapi terus menerus, melainkan justru dijadikan kekuatan untuk bangkit sehingga bisa mengalahkan bangsa yang menghancurkan mereka.
Kemampuan untuk segera lepas dari kehancuran dengan tidak meratapi peristiwa yang sudah terjadi serta keinginan kuat untuk menjadi yang terbesar bukan kecerdasan intelektual (IQ), melainkan kecerdasan emosional atau Emotional Quotient(EQ). Andai saja tidak dibom atom, mungkin Jepang tidak bangkit dan sekuat sekarang ini. Bom atom itu memang mengakibatkan kehancuran luar biasa bagi bangsa Jepang, tetapi di sisi yang lain ternyata membawa hikmah, yakni tumbuhnya kecerdasan emosional. Impian Jepang kini telah terbukti. Barat yang dimotori Amerika yang selama ini menjadi penentu ekonomi dunia dibuat tunduk oleh Jepang karena memiliki kekuatan ekonomi raksasa. Berbeda dengan negara-negara berkembang yang ekonominya rentan goyah akibat perubahan politik, Jepang tidak demikian. Ekonomi Jepang tidak terpengaruh  kendati terjadi pergantian pimpinan negara (Perdana Menteri), karena memiliki fondasi ekonomi yang sangat kuat.
Melalui EQ yang dimiliki, masyarakat Jepang bisa dengan cepat dan tepat menentukan pilihan strategi pembangunan, yakni bertumpu pada pengembangan ilmu pengetahuan untuk selanjutnya menghasilkan teknologi. Jepang tahu persis bahwa masyarakat masa depan akan banyak menggantungkan diri pada produk teknologi, yang saat ini dikenal sebagai knowledge-based society. Sekarang menjadi kenyataan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Jepang sangat canggih, dan produk teknologinya membanjiri pasar dunia.  Kita telah menjadi konsumen teknologi Jepang yang setia. Kemampuan Jepang untuk mampu membaca alam, dengan melihat kebutuhan manusia modern yang akan tergantung pada teknologi, dan kemampuan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain di dunia juga bentuk lain dari kecerdasan emosi (EQ) yang dimiliki.
Selain Jepang, Singapura juga bisa dijadikan contoh sebagai sebuah negara yang bangkit setelah lepas dari Malaysia dan menjadi salah satu negara maju di Asia. Keinginan untuk maju dan sanggup bekerja keras merupakan salah satu wujud EQ yang kuat. Sebelumnya, Singapura adalah negara pulau yang tidak memiliki apa-apa, apalagi sumber alam. Sadar posisinya di antara dua negara besar, Indonesia dan Malaysia, pemimpin Singapura Lie Kuan Yew saat itu segera mengambil langkah bagaimana membawa Singapura sebagai negara maju di tengah-tengah himpitan negara-negara besar. Lie Kuan Yew mengawalinya dengan meyakinkan warganya betapa pentingya memiliki rasa percaya diri dan semangat atau  etos kerja yang tinggi dengan bertumpu pada sektor jasa, karena tidak memiliki sumber daya alam.
Awalnya tidak mudah bagi Lie Kuan Yew meyakinkan masyarakatnya. Tetapi dia tidak henti-hentinya menyampaikan keyakinannya bahwa lewat kerja keras Singapura yang secara fisik kecil akan menjadi bangsa besar. Apa yang terjadi? Lewat kerja tanpa kenal lelah dan putus asa kurang lebih selama 25 tahun, kini  gagasan tersebut menjadi kenyataan. Singapura tampil sebagai salah bangsa maju tidak saja di Asia, tetapi juga di dunia. Tingkat kesejahteraan masyarakat tinggi dengan angka korupsinya salah satu terendah di dunia. Rasa percaya diri, semangat kerja keras dan tidak korup yang ditunjukkan Singapura merupakan perwujudan dari kecerdasan emosional (EQ).
Bagaimana dengan kita? Saya sangat setuju dengan pendapat para pakar di atas bahwa IQ bukan satu-satunya penentu keberhasilan seseorang. Kita sering melihat tidak sedikit orang yang secara akademik tergolong pandai dan cerdas dengan indeks prestasi puncak sehingga diduga memiliki IQ tinggi, tetapi gagal dalam menentukan pilihan dan jalan hidupnya. Apa penyebab utama kegagalan tersebut? Tampaknya, kegagalan itu lebih karena faktor kecerdasan emosional (EQ)yang lemah daripada faktor IQ. Misalnya, mereka sulit berinteraksi dengan orang lain, suka berbohong, jika berkata menyakitkan, tidak jujur, tidak amanah, tidak punya komitmen, tidak konsisten dalam bersikap, tidak menghormati orang lain, sulit beradaptasi dengan lingkungan, dan  sebagainya. Karena itu, kita sering mendengar ungkapan “Orang ini pintar, tapi sayang komunikasinya sulit, dan tidak jujur sehingga tidak banyak orang yang memberi kepercayaan”.
Bayangkan apa yang terjadi jika kita berada dalam lingkungan yang orang-orangnya seperti itu: sulit berinteraksi, jika janji tidak ditepati, jika bicara menyakitkan, suka bohong, jika diberi tugas tidak amanah, dan tidak hormat kepada orang lain. Pandai bergaul, amanah, menghormati dan menghargai orang lain, dan jujur merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam kecerdasan emosional (EQ). Coba perhatikan banyak orang berhasil karena menyandang nilai-nilai emosional seperti itu. Betapa enaknya jika kita bekerja dalam lingkungan yang orang-orangnya pandai, luwes bergaul, jujur, komitmen tinggi dan saling menghormati. Suasana kerja tentu akan hidup dan sangat menyenangkan sehingga meningkatkan produktivitas. Di dalam lingkungan yang sehat akan tercipta suasana batin yang baik. Suasana batin yang sehat akan melahirkan produktivitas kerja yang tinggi. Begitu urutan-urutan kausalitasnya.
Pada akhir abad ke-20, para ahli menemukan lagi bentuk kecerdasan yang lain, yakni kecerdasan spiritual, disingkat SQ, yaitu potensi untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks yang lebih luas  dan kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan dan jalan hidup seseorang menjadi lebih bermakna. Sebab, pada dasarnya manusia adalah makhluk spiritual, yakni makhluk yang selalu bertanya tentang hal-hal yang mendasar. Misalnya, mengapa manusia dilahirkan, apa makna kehidupan, apakah ada kehidupan lain setelah kehidupan dunia ini? dan sebagainya. Untuk menjawabnya diperlukan kecerdasan spiritual.
Selain itu, menurut saya SQ juga sangat terkait dengan kesadaran seseorang sebagai makhluk hamba Allah, berikut tugas dan kewajiban yang harus diemban. Sebagai hamba Allah, manusia merasa terikat dengan Allah untuk senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Wujud kecerdasan spiritual adalah dorongan untuk beramal sholeh, berpikiran positif terhadap Allah, dan mencari hikmah di balik setiap keputusan Allah.
Ketika membahas materi ini secara kebetulan di perkuliahan, saya ditanya mahasiswa mana yang paling mendasar di antara ketiga jenis kecerdasan tersebut. Menurut saya  SQ merupakan jenis kecerdasan yang paling penting, karena merupakan landasan untuk membangun kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ). Dengan demikian, SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita. Sebab, hanya manusia yang memiliki jenis kecerdasan ini.  .
Demikian gambaran tentang peran IQ, EQ, dan SQ dalam kehidupan manusia. Pertanyaannya adalah jika ketiga kecerdasan itu sedemikian penting, maka bagaimana cara meningkatkannya dan bagaimana pula ketiganya bekerja? Apakah secara bersamaan atau yang satu mendahului yang lain? Jika iya, mana yang lebih dulu?. Karena saya bukan ahli dalam bidang ini, sebaiknya kita serahkan kepada para ahli atau siapa pun yang punya concern di bidang ini untuk menjawabnya !
 

Alexander Bain Penemu Mesin Fax (orang-orang dengan IQ tinggi)

Biografi Alexander Bain Penemu Mesin FaxAlexander Bain lahir Oktober 1811, di Watten, Caithness, Skotlandia dan meninggal di Kirkintilloch dan dimakamkan di Pemakaman Old Aisle. Teknologi dasar di balik fax telah sekitar selama lebih dari 150 tahun. Alexander Bain menciptakan mesin faks pertama di tahun 1843. Dia percaya bahwa simbol yang digunakan dalam kode Morse dapat diterapkan secara visual, bukan hanya dari pendengaran, dan oleh karena itu akan digunakan untuk mengirim jenis informasi lainnya. Bain, pembuat jam, digunakan pengetahuan untuk desain dan paten konsep dasar yang menjadi dasar dari mesin fax modern. Gagasan untuk menggunakan sinyal-sinyal listrik yang dihasilkan oleh operator telegraf adalah langkah besar dalam telekomunikasi. Dalam perangkat Bain, sinyal-sinyal akan melewati jenis kertas yang direndam dalam suatu kimia.

Sinyal tersebut kemudian akan menyebabkan bahan kimia tersebut menguap, meninggalkan tanda panjang atau pendek dalam kode Morse. Tanda ini memungkinkan untuk pengiriman informasi lebih cepat dan memungkinkan dia untuk membuat rekaman menekan-lubang yang memungkinkan untuk transmisi otomatis dan resepsi. Perangkat ini dikenal, meskipun hampir tidak cukup luas, sebagai telegraf "kimia."

Tentu saja, pada hari-hari fax tidak dapat dikirim dengan cara mereka sekarang. Telegraf sinyal adalah mesin faks pertama yang sukses yang bisa mengirim pesan dengan mengatur arus listrik. Melanjutkan perbaikan dalam miniaturisasi, manufaktur dan pencetakan listrik adalah cara melompat-memulai teknologi mesin faks yang saat ini menggunakan jutaan, bahkan milyaran, kali setiap hari.


Jam Alexander Bain
Karena mesin faks tanggal kembali lebih jauh dari Anda mungkin berpikir, itu benar-benar harus dipertimbangkan salah satu tonggak terbesar dalam sejarah komunikasi. Teknologi dari mesin fax dibangun di atas teknologi telegraf kemudian-saat ini. Telegraph kabel digunakan untuk mengirim mereka "kimia pertama" faks. Pengiriman melalui saluran telepon tidak kemungkinan di tahun 1843, karena kenyataan bahwa telepon bahkan tidak ditemukan selama 30 tahun atau lebih!

Konsep dasar di belakang mesin faks ("fax" pengirim dokumen) adalah untuk mengirim faksimili, salinan "exact" kemajuan teknologi dan penemuan lain telah menyebabkan evolusi mesin fax modern kita, yang masih mempertahankan. Yang asli konsep Alexander Bain. Idenya adalah bahwa Anda bisa memindai gambar, gambar atau teks, dan gambar scan bisa ditafsirkan sebagai sinyal pada kotak yang diaktifkan on atau off. Artinya, informasi tersebut akan muncul sebagai cahaya (off) dan gelap (di) titik ke penerima mekanik di mesin fax penerima, yang kemudian akan mencetak gambar.

Mesin Fax mulai menjadi sangat populer pada tahun 1983 ketika Komite Konsultasi Internasional Telephonique et Telegraphique (atau CCITT Grup 3) menetapkan protokol standar untuk fax. The CCITT
adalah sebuah organisasi yang menetapkan standar komunikasi internasional, dan fax tentu menjadi standar dari waktu ke depan. mesin Fax dengan cepat menjadi biasa dalam dunia bisnis. Mereka segera disukai Bly untuk mengirimkan dokumen-dokumen hukum dan banyak bisnis tidak akan dengan cara lain. Meskipun telah berkurang akibat penggunaan email dan teknologi lainnya, banyak bisnis tergantung pada teknologi fax ke hari ini.

Mesin Fax Pertama Alexander Bain
Bahkan sampai tahun 1990-an, mesin faks yang besar, besar dan sulit untuk mengelola. Teknologi ini memungkinkan kompak, mesin faks yang user-friendly dan lebih murah untuk muncul. Sepuluh tahun yang lalu, $ 500 dianggap harga murah untuk sebuah mesin faks. Hari-hari ini, Anda dapat dengan mudah menemukan, baik polos-kertas satu mesin untuk sekitar $ 50. Selain itu, faks sekarang bagian dari teknologi "semua dalam satu" printer, sehingga perangkat mulai pada titik harga yang sama sekarang datang dengan kemampuan untuk fax, scan, mencetak dan menyalin, semua untuk satu biaya rendah.

Meskipun mesin fax telah sekitar selama bertahun-tahun dan digunakan secara luas, tampaknya fax melalui Internet telah cepat menjadi sarana yang sangat populer transmisi informasi. Fakta bahwa internet mampu mengirimkan informasi pada kecepatan tinggi kecepatan membuatnya lebih nyaman dan lebih mudah bagi orang untuk memanfaatkan. Hari-hari ini, lebih dan lebih banyak kantor dan orang-orang menyingkirkan mesin fax mereka untuk memanfaatkan Internet alat fax.

Namun, mesin faks bukanlah hal masa lalu dulu, dan kemampuan untuk komputer untuk mengirim dan menerima fax berarti orang dengan mesin fax dapat terhubung dengan pengguna komputer dan pengguna faks. Banyak orang masih menggunakan mesin fax sehari-hari dan mudah untuk melihat mengapa. Mereka menawarkan transfer yang sangat cepat informasi dan komunikasi yang lebih akurat antara orang dan bisnis. mesin Fax sudah pasti datang jauh. Ini pernah dianggap sebagai pusat teknologi modern karena itu mampu untuk mengirim dan mereplikasi bertumpuk-tumpuk dokumen penting dari mana saja di dunia.

Monumen Penghormatan Alexander Bain Penemu Mesin Fax
Meskipun semakin banyak orang berpaling ke fax internet, mesin fax masih dianggap sebagai bagian yang sangat penting teknologi. Melihat seberapa jauh kita sudah datang dengan cara kita mengirim dan mengirimkan informasi, sangat menarik untuk dicatat bagaimana mesin faks telah kami sejauh ini. Ini telah menjadi elemen penting dalam semua aspek komunikasi internasional, baik bisnis dan pribadi. Tanpa itu, dan versi internet-enabled, kita juga mengirim dokumen kita melalui Pony Express. Faxing membantu dunia pergi "bulat, literally!